Selasa, 21 Juni 2011

TUGAS KELOMPOK
Konseling dalam Hadis
TENTANG
Panggilan terhadap bawahan dan atasan
Menghargai setiap prilaku positif



OLEH
Sukril hidayat      206 001
 
Dosen pembimbing
Dr. zulkarnaini. M. ag
Drs. Damanik. M.A

JURUSAN BIMBINGAN KONSELING ISLAM (BKI-a )
FAKULTAS DAKWAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
“IMAM BONJOL”
PADANG
1429 H / 2008
HADIS I
  1. MENGHARGAI SETIAP PRILAKU POSITIF
HADIS LUK-LUK WAMARJAN  NO.1672
حد يث عائثه رضي الله عنه قلت إستازة رخل على رسل الله سلى الله علىه و سلم قال اءزنو له بءس اخو عسرة اوبن العسررة فلما دخل الان له الكلملام قلت ىارسل الله قلت الذى قلت ثم الت له الكلم  قال اى عاءسه ان سر الناس من تركه الناس او دعه الناس اتقاء فحشه .روه بخار و مسلم .ا
a. Aartinya:     Aisyah  RA berkata, seseorang minta izin masuk kerumah rasulullah SAW, beliau bersabda,” izinkan pada sejahat-jahat suku famili atau bagian dari famili,” kemudian ketika orang tersebut bersama nabi, beliau bersikap lunak kepadanya dalam tutur kata, kemudian sesudah keluar arang itu saya bertanya”ya rasulullah orang itu engkau katakana jahat, tetapi kenapa engkau berlaku lunak kepadanya? Jawab nabi SAW, “ hai Aisyah sejahat-jahat manusia yang diikuti kejahatannya < yang dibicarakan orang karena kejahatannya>
{ HR. Bukhari dan Muslim}

b. tinjaan bahasa

Keluaga terdekat / sepupu dan keluaraga dari bapak                                     اخو العسرة

Perbuatan jahat yang sudah menjadi kebiasaan bagi                                                      ائذ نو
pelakunya untuk diperbuat  kepada orang lain

Perkataan yang lemah lembut yang tidak mengandung
makna sinis yang membuat hati orang menjadi tenang
 mendegarnya

Jauh dari nilai-nilai kemanusiaan dan norma yang berlaku

c. Mufradad
Jahat                                        بئس       Minta izin                                                        استاءذن
Ditakuti                                   اتقاء       Melunakkan                                                    الان له

d. Biografi perawi Al- Bukhari
            Nama lengkapnya adalah Abu Abdillah Muhammad ibn Ismail ibn Ibrahim ibn Al-Mukhairah ibn Bardibah adalah ulama ahli hadis yang termasyhur, kelahiran Bukhara sebuah kota di Uzbekiztan, wilayah Unisoviet. Nama bekiau lebih terkenal dengan Bukhari ( putra daerah bukhara) beliau dilahirkan sesudah shalat jumaat tanggal 13 syawal 194 H  ( 21 juli 810 M )
            Sejak umur sepuluh tahun beliau sudah mempunyai perhatian terhadap hadis, dan sudah mempunyai hafalan hadis yang tidak sedikit jumlahnya. Dalam membukukan hadis beliau membutuhkan guru 1080 guru
Karya-karya Bukhari adalah :
·         Al jami’ al- musnad al- shaheh al- mukhtashar min umumit risalah wasunanihi wa ayyumihi,
Jumlah hadais yang ditulis dalam kitab ini 1. 341 bh dan mutabi’ 384 bh  jadi seluruhnya 8 122 bh hadis  

e. Isyarat Konseling
Rasulullah sebagai konselor dan aisyah sebagai kliennya. Ketika rasulullah berhadapan dengan seseorang  beliau memandang orang tersebut dengan tiga dimensi sehingga beliau mampu menghadapi orang tersebut dengan lunak sekalipun beliau tau bahwa orang tersebut adalah jahat  dan beliau memandang dengan beberapa dimensi[1] diantaranya :
·         A ntara orang yang satu dengan individu yang lain terdapat prbedaan-perbedaan
·         Pada dasarnya manusia itu adalah fitrah, factor lingkungan , keluarga dan situasi tertentulah yang menguabah individu.[2]
·         Semua orang memerlukan orang lain
·         Kehidupan manusia tidak bersifat acak/ semabarangan tetapi  mengikuti ataran-aturan tertentu.
·         Tinjauan dari kacamata agama kehidupan tidak semata-mata  kehidupan didunia fana, melainkan khidupan akhirat
Setelah memahami individu  tersebut melalui beberapa dimensi rasulullah sebagai konselor  dapat melihat sisi kehidupan individu dalam perspektif  psikologistis dan sosiologistis. Memendang individu dari sisi kehidupanterdiri dari dua hal yaitu sisi baik dan sisi buruk,seperti yang telah diisyaratkan rasulullah dalam hadis ini, ketika Aisyah memandang seseorang itu jahat [3], semetara rasululah memandang dari segi baiknya[4],sehingga rasulullah menyederhanakan perkataan nya dengan perkataan yang lemah lembut yang tidak menyinggung perasaan seseorang itu, walaupun dalam pandangan keseharian sudah dipandang jahat oleh lingkungannya.
            Ketika sedang berhadapan dengan individu seorang konselor memecahkan masalah  dengan melihat gejala-gejala yang mendasar pada diri individu dengan empat dimensi . dimensi disini disebut sebagai suatu yang secara hakiki ada pada diri manusia dan disegi lain adalah suatu yang bisa dikembangkan, dalam hal itu masing-masing gejala mendasar itu dapat dirumuskan sebagai di mensi keindi viduan( dimensi individualitas), dimensi kesosialan ( dimensi sosialitas) , dimensi kesusilaan( dimensi moralitas) dimensi keberagamaan ( dimensi relegiuitas). [5]
Penghujung hadis terdapat kata-kata rasulullah yang mengatakan “ sejahat-jahat manusia yang ditakuti adalah  pebuatannya” disini unsure konseling dapat terlihat , ketika Aisyah sedang berhadapan dengan seorang yang jahat dalam pandangan empat dimensi itu , ternyata rasulullah tidak berpandangan demikian karma beliau menmandang nya dari unsure kebaikan dan fitrah yang ada pada setiap diri individu . beliau memandang nya  dengan memposisikan kodrat dasarnya sebagai makhluk Allah. Analisisnya yang menjadi masalah dalam hadis diatas adalah digali melalui empat dimensi yang telah dipaparkan diatas.
f. Pertanyaan
·         Bagai mana pandangan seorang konselor terhadap seorang individu yang sudah dipandang jelek oleh lingkungan dan social ?
·         Bagai mana seorang konselor dalam menyikapi pemasalahan yang  timbul ketika dimensi kesusilaannya bermasalah ?



Hadis II
 B. PANGGILAN TERHADAP BAWAHAN DAN ATASAN
Hadis luk-luk wamarjan no 1451








  1. artinya : Abu hurairah berkata , nabi SAW bersabda “ jagan ada orang berkata ( kepada majikannya) beri makanlah rabbaka, bersihkanlah rabbaka, beri minumlah rabbaka, tetapi yang layak addalah dengan panggilan maulaya dan syaidi, dan jaganlah kamu menyebut kepada seseorang dengan mengatakan abdi ( budakku) amti( pesuruhku) tetapi hendaklah kamu memanggilnya dengan fataya dan fatati dan khulami { HR Bukhari}

  1. Tinjauan Bahasa
Menyajikan makanan bagai untuk seorang
pembeesar atau raja besar dengan kata rabbak

melayani dengan sepenuhnya dengan
merendahkan diri bagai seorang budak

menyuhkan sesuatu dengan segenap
kerendah dirian tanpa memandang prin
sip-prinsip kemanusiaan

c. Mufradhad
bersihkanlah                                                    jagan berkata
tuangkanlah                                                     dantara kamu
buruh                                                               berimakan
pekerja                                                             tuhan, pendidik dll
budak                                                              tuan

d. Biografi Perawi
            Sama dengan hadis I

e. Iyarat konseling
            Dalam hadis ini dapat diposisikan rasulullah SAW sebagai konselor dan seorang majikan dan bawahan belaku sebagai kliennya. Isyarat knseling dapat ditemukan dalam hadis ini ketika Rasululllah SAW berkata “jaganlah kamu mengatakan kepada seseorang” arti nya berkata seorang pekerja kepada majikannya dengan kata rabba karma perkataan ini adalah sebuah kata yang mustarak yang banyak mengandung arti , bila tidak ditempatkan pada tempatnya akan berakibat fatal karma menyalahi penempatan kalimat yang sepantasnya. Larangan yang tertera dalam hadis diatas merupakan sebuah teguran dari Rasulullah. Beliau memasukkan unsure-unsur retorika dan estetika , ketika beliau melihat ada kata-kata yang tidak pantas lagi diucapkan antara bawhan dan atasan nya, karma menyangkut kepada dimensi kemanusiaan seseorang dan dimensi moralirasnya.
            Seorang individu berhak mendapatkan perkataan yang pantas, begitu juga ppanggilan terhadap majikan tidak boleh berlebih-lebihan. Kadang kala terlihat dengan kata rabba  bagaikan pengabdian seorang hamba kepada tuhannya. Kata-kata tersebut tidak lah pantas diucapkan oleh seorang bawahan kepada atasannya, karma ada unsure kesetaran antara seorang hamba dengan khaliknya.
            Beliau memasukkan unsure retorika dan estetika ketika sedang berkomunikasi dengan seseorang atau tepatnya pada hadis komunikasi antara bawahan dengan atasannya. Dengan memberikan batasan-batasan hubungan bawahan dengan tasannya akan tercipta keharmonisan. Karna bawahan tidak merasa dilecehkan oleh majikannya, begitu jga sebaliknya atasan tidak merasa di agung- agungkan dengan berlebihan oleh bawahannya .

f. Pertanyaan-pertanyaan
·         Apa fungsi unsure retorika dan estetika pada saat bawahan dan atasan nya sedang berinteraksi ?
·         Bagaimana memasukkan dimensi kemanusiaan dan dimensi kesusilaan ketika majikan dan bawaha sedang berinteraksi ?



Penutup
            Demikianlah dari hasil pembahasan ini yang tidak terlepas dari kesalahan dan kekurangan , dikarenakan masih dalam tahap pembelajaran.dalam hal ini saya mencoba menganalisa hadis dari kitab luk-luk wamarjan dengan mengkomposisikannya dengan isyarat-isyarat konseling sesuai dengan kadar kemampuan yang tidak terlepas dari keterbatasan.
           

  
                       
referensi
-          Luk-luk wamarjan
-          Prayidno dan Erman Amti, Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling , PT asdi maha satya, Jakarta: 2004
-          Munzier Suparta, ilmu hadis     




[1] Prof .Dr. prayidno. M. sc. Ed. Drs. Erman amti , dasar-dasar bimbingan dan konseeling hal. 12-14
[2] Analisa penulis
[3] Dari segi sosiologis
[4] Dari segi psikologis
[5]  Op cit. hal 16
Makalah
PSIKOLOGI SOSIAL
Tentang
Teori-Teori Dalam Psikologi Sosial

Oleh

taufik

Dosen Pembimbing
Dra. Wanda Fitri,M.Si
JURUSAN BIMBINGAN KONSELING ISLAM BKI-A
FAKULTAS DAKWAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI IAIN IMAM BONJOL PADANG
2010 M / 1431 H


TEORI-TEORI DALAM PSIKOLOGI SOSIAL
1.      TEORI BIOLOGIS
Dalam teori biologis ini pemahaman tentang bagaimana perbedaan genetik menimbulkan perbedaan perilaku.Sebagaian orang tumbuh lebih besar dan lebih kuat dari pada orang lain,sebagian lebih cerdas daripada orang lain,sebagian memiliki penglihatan dan koordinasi yang lebih baik dari pada orang lain.demikian pula sebagian orang mungkin karena alasan-alasan genetik lebih agresif daripada orang lain.Telah di ungkapkan bahwa orang yang memiliki susunan genetik tertentu(khususnya kromosom XYY dan bukannya kromosom XY atau XX yang lebih lazim) lebih besar kemungkinan menjadi penjahat.Meskipun sampai saat ini baru terdapat sedikit bukti yang mendukung pemikiran tersebut,jelas pemikiran itu merupakan sebagian penjelasan mengenai perilaku criminal
Penyebab semua perilaku termasuk perilaku sosial dapat di ketahui dari sifat biologis seseorang dari susunan genetic,dari karakteristik fisik, yang berkembang sejak lahir, atau dari pertumbuhan fisik sementara seperti yang disebabkan oleh produksi hormon atau perangsangan otak.Sampai sekarang pendekatan ini memiliki pengaruh yang relative kecil terhadap psikologi sosial.Para ahli psikologi sosial beranggapan hanya sedikit mekanisme perilaku bawaan atau naluriah yang ada dalam diri manusia. Dan mekanisme yang ada itu nampaknya tidak memiliki pengaruh yang besar dibandingkan faktor-faktor sosial.kita bisa menjelaskan mengapa sebagian remaja laki-laki melibatkan diri dalam kejahatan berkelompok dan yang lain memanfaatkan waktunya untuk belajar komputer berkelompok, memahami dengan lebih baik norma-norma dari kelompok kultural mereka daripada memahami susunan kromosom mereka.(David O.Sears,1985:12)





Teori biologis ini dapat di bagi menjadi 2 bagian yaitu:
·         Teori Stokastik
Bahwa penuaan merupakan suatu kejadian yang terjadi secara acak dan akumulasi setiap waktu.Teori ini terdiri dari:
a)      Error Theory
Teori kesalahan didasarkan pada gagasan di mana kesalahan dapat terjadi di dalam sintese DNA
b)      Free Radical Theory
Teori ini menyatakan bahwa penuaan disebabkan akumulasi kerusakan ireversibel akibat senyawa pengoksidanan.Radikal bebas adalah produk metabolisme yang merupakan bagian molekul yang sangat reaktif.
c)      Cross-Linkage Theory
Teori ini seperti protein yang metabolisme tidak normal sehingga banyak produksi sampah di dalam sel dan kinerja jaringan tidak dapat efektif dan efisien
d)     Wear and Tear Theory
Teori ini mengatakan bahwa manusia di ibaratkan seperti mesin,sehingga perlu adanya perawatan.Dan penuaan merupakan hasil dari penggunaan
1)      Teori Nonstokastik
Proses penuaan di sesuaikan menurut waktu tertentu
a)      Programmed Theory
Pembelahan sel di batasi oleh waktu sehingga suatu saat tidak dapat regenerasi kembali
b)      Immunity theory
Mutasi yang berulang atau perubahan protein pasca translasi dapat menyebabkan berkurangnya kemampuan system imun tubuh mengenali dirinya sendiri

2.      TEORI BELAJAR SOSIAL
Teori belajar sosial merupakan salah satu teori dalam hal belajar.Teori ini dikemukakan oleh Bandura yang berpendapat bahwa belajar itu terjadi melalui model atau contoh.Seperti halnya sikap merupakan hal yang terbentuk melalui proses belajar.Pada waktu anak di lahirkan ia belum membawa sikap yang ada padanya.sikap disosialisasikan melalui orang orang dewasa,khususnya orang tua.Di samping orang tua sikap terbentuk melalui orang-orang di sekitar  termasuk teman-temannya( Bimo Walgito,1999:96)
Teori ini juga menjelaskan bahwa perilaku di tentukan oleh apa yang telah di pelajari sebelumnya. Dalam situasi tertentu,seseorang mempelajari perilaku tertentu sebagai kebiasaan dan bila menghadapi situasi itu kembali orang tersebut akan cenderung berperilaku sesuai dengan kebiasaan itu. Bila seseorang mengulurkan tangan maka kita akan menjabatnya,karena itulah yang kita pelajari untuk menanggapi uluran tangan itu. Bila seseorang mengatakan sesuatu yang tidak menyenangkan kepada kita, mungkin kita akan melakukan hal yang sama pada orang lain,tergantung pada apa yang kita pelajari di masa lalu.
Teori belajar dapat di bagi dalam beberapa kelompok:
1)      Teori Behaviorisme
Menekankan pada hasil dari proses belajar.
Tokoh-tokohnya: E.L. Thorndike, Ivan Petrovich Pavlov,Jhon B.Watson,Edwin  R. Guthrie dan Albert Bandura
2)      Teori kognitivisme
Menekankan pada proses belajar.
Tokoh-tokohnya : Piaget,Ausubel,Brunner dan Gagne
3)      Teori Humanistik
Menekankan pada isi atau apa yang di pelajari
Tokoh-tokohnya: Kolb,Honey,dan Mumford
4)      Teori Sibernitik
Menekankan pada system informasi dari apa yang dipelajari. Tokoh-tokohnya: Landa,Pask dan Scott
Dalam kehidupan manusia ada 2 jenis belajar yaitu belajar secara fisik( belajar menari,belajar naik sepeda dan lain-lain)dan belajar psikis. Yang termasuk ke dalam belajar psikis ini ialah belajar sosial dimana seseorang mempelajari peranannya dan peran orang lain dalam kontak sosial,selanjutnya orang tersebut akan menyesuaikan tingkah lakunya sesuai dengan peran sosial yang telah di pelajarinya itu.(Sarlito Wirawan,2006:23)
Ada tiga mekanisme umum yang terjadi dalam belajar yaitu;
1)      Asosiasi (classical conditioning)
Anjing Pavlov belajar mengeluarkan air liur pada saat bel berbunyi karena sebelumnya disajikan daging setiap saat terdengar bunyi be.Setelh beberapa saat,anjing itu akan mengeluarkan air liur bila terdengar bunyi bel meskipun tidak disajikan daging,karena anjing itu mengasosiasikan bel dengan daging.Kita belajar berperilaku dengan asosiasi. Misalnya,kata Nazi biasanya diasosiasikan dengan kejahatan yang mengerikan. Kita belajar bahwa Nazi adalah jahat karena kita telah belajar mengasosiasikannya dengan hal yang mengerikan
2)      Reinforcement
Seseorang belajar menampilkan perilaku tertentu karena perilaku itu disertai dengan sesuatu yang menyengkan dan dapat memuaskan kebutuhan ( atau mereka belajar menghindari perilaku yang disertai akibat-akibat yang tidak menyenangkan
3)      Imitasi
Seringkali seseorang mempelajari sikap dan perilaku sosial dengan menirusikap dan perilaku yang menjadi model,sebagai contoh seorang anak kecil dapat belajar bagaimana menyalakan perapian dengan meniru bagaimana ibunya melakukan hal itu
                        Teori belajar juga memiliki ciri-ciri khusus antara lain:
1)      Sebab-sebab perilaku diduga terletak terutama pada pengalaman belajar individu di masa lampau
2)      Pendekatan belajar cenderung menempatkan penyebab perilaku terutama pada lingkungan eksternal dan tidak pada pengartian subjektif individu terhadap apa yang terjadi
3)      Pendekatan belajar diarahkan untuk menjelaskan perilaku yang nyata dan bukan keadaan subjektif atau psikologis

3.      TEORI KOGNITIF
Pendekatan kognitif juga penting untuk menginterpretasi aspek-aspek yang tidak jelas dalam diri seseorang,hal-hal yang tidak dapat dilihat,didengar,diraba,atau dicium.seperti kita mencoba menginterpretasikan aspek-aspek dalam diri seseorang yang dapat kita lihat dan dengar, demikian juga kita berusaha untuk mengembangkan pemahaman yang saling berkaitan tentang bagaimana dia, dan sebagainya. Pendekatan kognitif dalam psikologi sosial penting untuk memahami bagaimana kita dapat membuat keputusan tentang sifat-sifat pokok seseorang. Bila kita mengamati adanya komentar yang tidak menyenangkan atau bila seseorang tidak mau bertemu pandang dengan kita cenderung menyimpulkan bahwa dia tidak menyukai kita
Proses interpretasi dan organisasi kognitif sangat penting dalam psikologi sosial terutama karena implikasi dari cara seseorang menagamati ornag lain dan situasi sosial. Prinsip kognitif merupakan dasar bagi jumlah teori penting dalan psikologi sosial. Atrtribution theory yang dikembangkan oleh Harold Kelley dan kawan-kawannya berkaitan dengan bagaimana menginterpretasikan kausalitas,teori cognitive dissonance yang dikembangkan oleh Leon Festinger yang menbahas tentang bagaimana kita mengubah dan menyusun kembali pandangan-pandangan kita mengenai dunia sehingga namapak konsisten
Teori kognitif mempunyai tekanan yang berbeda dalam dua hal dengan teori belajar. Teori kognitif memusatkan diri pada interpretasi dan organisasi perseptual mengenai keadaan sekarang,bukan keadaan masa lalu. Teori kognitif mencari sebab-sebab perilaku pada persepsi atau interpretasi individu terhadap situasi dan tidak pada realitas situasinya sendiri


4.      TEORI INSENTIF/PERTUKARAN SOSIAL
Menurut teori ini perilaku di pandang sebagai sesuatu yang di tentukan oleh insentif yang tersedia bagi bermacam-macam tindakan. Orang bertindak berdasarkan keuntungan dan kerugian yang mereka peroleh dari setiap perilaku. Seringkali analisis insentif dikembangkan untuk membahas konflik antara dua kemungkinan perilaku. Analisis ini membahas apakah insentif yang dikaitkan dengan suatu perilaku bersifat positif atau negative dan sejauh mana nilai positif atau negatifnya
Terdapat beberapa versi teori insentif yang berbeda dalam psikologi sosial :
1)      Pilihan rasional ( rational decision-making theory)
Teori ini mengemukakan bahwa orang memperhitungkan kerugian dan keuntungan  berbagai tindakan,serta secara rasional mengambil alternative yang paling baik. Mereka memilihmana tindakan yang memberikan keuntungan sebesar mungkin dan kerugian sekecil mungkin. Banyak teori seperti ini telah di kembangkan tetapi teori yang paling khas adalah teori expectancy-value(Edward,1954). Teori ini menyatakan bahwa keputusan diambil atas dasar nilai dari berbagai akibat keputusan yang mungkin  dan derajat ekspektasi ( dugaan ) tentang akibat yang akan di timbulkan oleh setiap keputusan. Perluasan penting dari teori pilihan rasioanal terhadap masalah interaksi antara dua orang adalah teori pertukaran. Teori ini menganalisis interaksi interpersonal sebagai rangkaian keputusan rasioanal yang di buat orang. Dalam hal ini perilaku seseorang terhadap orang laindianggap berdasarkan pertimbangan untung rugi setiap pihak, yang timbul dari berbagai kemungkinan akibat interaksi. Analisis teori pertukaran menggunakan asumsi tentang rasionalitas yang menjadi cirri teori insentif lainnya ,tetapi memusatkan diri pada kerugian dan keuntungan relatif yang diperoleh kedua pihak dari berbagai kemungkinan tindakan yang di sepakati
2)      Pemuasan kebutuhan
Teori ini menyatakan bahwa individu memiliki kebutuhan atau motif spesifik tertentu dan berperilaku sedemikian rupa untuk memuaskan kebutuhan. Sebagai contoh ada diantara 2 wanita yang dicintai oleh seorang seorang pria. Pria itu mungkin memiliki kebutuhan akan harga diri yang tinggi,serta kebutuhan akan kedamaian dan ketenangan dalam hidupnya. Wanita yang satu mungkin selalu membesarkan egonya dengan memuji kecerdasan dan ketampanannya. Pendektan insentif akan melihat kebutuhan apa yang dimiliki pria itu(kebutuhan kan harga diri serta ketenangan) dan kepuasaan kebutuhan apa yang di tawarkan ke dua wanita itu(harag diri yang makin tinggi serta gangguan kedamaian dan ketenangan dalam usaha memprediksi wanita mana yang akan di pilih sang pria
Versi-versi teori insentif ini agak berbeda dalam mengungkapkan gambaran sifat manusia. Teori pilihan rasional dan teori  pertukaran melukiskannya sebagai pemilih yang penuh perhitungan. Sedangkan versi pemuasan kebutuhan mengagambarkannya sebagai seorang impulsif yang terutama didorong oleh kekuatan internal. Tetapi ketiga versi ini terfokus pada situasi yang sama: seseorang dihadapkan pada usaha memilih satu diantara beberapa alternatif perilaku dan dia harus mengambil keputusan beradasrkan besarnya keuntungan dan kerugian yang akan dialami dalam setiap alternatif. Semua versi analisis insentif memiliki satu hal penting yang membedakannya dengan pendekatan belajar. Versi-versi itu berkaitan dengan kerugian dan keuntungan dari kemungkinan tanggapan dalam situasi yang terjadi saat itu. Analisis insentif lebih banyak berkaitan dengan keadaan internal dan tidak hanya dengan lingkungan eksternal.   











DAFTAR PUSTAKA
Sears.O.David.Dkk ,Psikologi Sosial,Erlangga,Jakarta:1985
Walgito. Bimo,Psikologi Sosial Suatu Pengantar,Andi,Yogyakarta:1999
Sarwono.Wirawan.Sarlito,Teori-teori Psikologi Sosial,PT Raja Grafindo Persada,Jakarta:2006
Hardywinoto. Setiabudi. Tony, Panduan Gerontologi Tinjauan Dari Berbagai Aspek, PT Persada Utamatirta Lestari,Jakarta:1999