Makalah
PSIKOLOGI SOSIAL
Tentang
Teori-Teori Dalam Psikologi Sosial
Oleh
taufik
Dosen Pembimbing
Dra. Wanda Fitri,M.Si
JURUSAN BIMBINGAN KONSELING ISLAM BKI-A
FAKULTAS DAKWAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI IAIN IMAM BONJOL PADANG
2010 M / 1431 H
TEORI-TEORI DALAM PSIKOLOGI SOSIAL
1. TEORI BIOLOGIS
Dalam teori biologis ini pemahaman tentang bagaimana perbedaan genetik menimbulkan perbedaan perilaku.Sebagaian orang tumbuh lebih besar dan lebih kuat dari pada orang lain,sebagian lebih cerdas daripada orang lain,sebagian memiliki penglihatan dan koordinasi yang lebih baik dari pada orang lain.demikian pula sebagian orang mungkin karena alasan-alasan genetik lebih agresif daripada orang lain.Telah di ungkapkan bahwa orang yang memiliki susunan genetik tertentu(khususnya kromosom XYY dan bukannya kromosom XY atau XX yang lebih lazim) lebih besar kemungkinan menjadi penjahat.Meskipun sampai saat ini baru terdapat sedikit bukti yang mendukung pemikiran tersebut,jelas pemikiran itu merupakan sebagian penjelasan mengenai perilaku criminal
Penyebab semua perilaku termasuk perilaku sosial dapat di ketahui dari sifat biologis seseorang dari susunan genetic,dari karakteristik fisik, yang berkembang sejak lahir, atau dari pertumbuhan fisik sementara seperti yang disebabkan oleh produksi hormon atau perangsangan otak.Sampai sekarang pendekatan ini memiliki pengaruh yang relative kecil terhadap psikologi sosial.Para ahli psikologi sosial beranggapan hanya sedikit mekanisme perilaku bawaan atau naluriah yang ada dalam diri manusia. Dan mekanisme yang ada itu nampaknya tidak memiliki pengaruh yang besar dibandingkan faktor-faktor sosial.kita bisa menjelaskan mengapa sebagian remaja laki-laki melibatkan diri dalam kejahatan berkelompok dan yang lain memanfaatkan waktunya untuk belajar komputer berkelompok, memahami dengan lebih baik norma-norma dari kelompok kultural mereka daripada memahami susunan kromosom mereka.(David O.Sears,1985:12)
Teori biologis ini dapat di bagi menjadi 2 bagian yaitu:
· Teori Stokastik
Bahwa penuaan merupakan suatu kejadian yang terjadi secara acak dan akumulasi setiap waktu.Teori ini terdiri dari:
a) Error Theory
Teori kesalahan didasarkan pada gagasan di mana kesalahan dapat terjadi di dalam sintese DNA
b) Free Radical Theory
Teori ini menyatakan bahwa penuaan disebabkan akumulasi kerusakan ireversibel akibat senyawa pengoksidanan.Radikal bebas adalah produk metabolisme yang merupakan bagian molekul yang sangat reaktif.
c) Cross-Linkage Theory
Teori ini seperti protein yang metabolisme tidak normal sehingga banyak produksi sampah di dalam sel dan kinerja jaringan tidak dapat efektif dan efisien
d) Wear and Tear Theory
Teori ini mengatakan bahwa manusia di ibaratkan seperti mesin,sehingga perlu adanya perawatan.Dan penuaan merupakan hasil dari penggunaan
1) Teori Nonstokastik
Proses penuaan di sesuaikan menurut waktu tertentu
a) Programmed Theory
Pembelahan sel di batasi oleh waktu sehingga suatu saat tidak dapat regenerasi kembali
b) Immunity theory
Mutasi yang berulang atau perubahan protein pasca translasi dapat menyebabkan berkurangnya kemampuan system imun tubuh mengenali dirinya sendiri
2. TEORI BELAJAR SOSIAL
Teori belajar sosial merupakan salah satu teori dalam hal belajar.Teori ini dikemukakan oleh Bandura yang berpendapat bahwa belajar itu terjadi melalui model atau contoh.Seperti halnya sikap merupakan hal yang terbentuk melalui proses belajar.Pada waktu anak di lahirkan ia belum membawa sikap yang ada padanya.sikap disosialisasikan melalui orang orang dewasa,khususnya orang tua.Di samping orang tua sikap terbentuk melalui orang-orang di sekitar termasuk teman-temannya( Bimo Walgito,1999:96)
Teori ini juga menjelaskan bahwa perilaku di tentukan oleh apa yang telah di pelajari sebelumnya. Dalam situasi tertentu,seseorang mempelajari perilaku tertentu sebagai kebiasaan dan bila menghadapi situasi itu kembali orang tersebut akan cenderung berperilaku sesuai dengan kebiasaan itu. Bila seseorang mengulurkan tangan maka kita akan menjabatnya,karena itulah yang kita pelajari untuk menanggapi uluran tangan itu. Bila seseorang mengatakan sesuatu yang tidak menyenangkan kepada kita, mungkin kita akan melakukan hal yang sama pada orang lain,tergantung pada apa yang kita pelajari di masa lalu.
Teori belajar dapat di bagi dalam beberapa kelompok:
1) Teori Behaviorisme
Menekankan pada hasil dari proses belajar.
Tokoh-tokohnya: E.L. Thorndike, Ivan Petrovich Pavlov,Jhon B.Watson,Edwin R. Guthrie dan Albert Bandura
2) Teori kognitivisme
Menekankan pada proses belajar.
Tokoh-tokohnya : Piaget,Ausubel,Brunner dan Gagne
3) Teori Humanistik
Menekankan pada isi atau apa yang di pelajari
Tokoh-tokohnya: Kolb,Honey,dan Mumford
4) Teori Sibernitik
Menekankan pada system informasi dari apa yang dipelajari. Tokoh-tokohnya: Landa,Pask dan Scott
Dalam kehidupan manusia ada 2 jenis belajar yaitu belajar secara fisik( belajar menari,belajar naik sepeda dan lain-lain)dan belajar psikis. Yang termasuk ke dalam belajar psikis ini ialah belajar sosial dimana seseorang mempelajari peranannya dan peran orang lain dalam kontak sosial,selanjutnya orang tersebut akan menyesuaikan tingkah lakunya sesuai dengan peran sosial yang telah di pelajarinya itu.(Sarlito Wirawan,2006:23)
Ada tiga mekanisme umum yang terjadi dalam belajar yaitu;
1) Asosiasi (classical conditioning)
Anjing Pavlov belajar mengeluarkan air liur pada saat bel berbunyi karena sebelumnya disajikan daging setiap saat terdengar bunyi be.Setelh beberapa saat,anjing itu akan mengeluarkan air liur bila terdengar bunyi bel meskipun tidak disajikan daging,karena anjing itu mengasosiasikan bel dengan daging.Kita belajar berperilaku dengan asosiasi. Misalnya,kata Nazi biasanya diasosiasikan dengan kejahatan yang mengerikan. Kita belajar bahwa Nazi adalah jahat karena kita telah belajar mengasosiasikannya dengan hal yang mengerikan
2) Reinforcement
Seseorang belajar menampilkan perilaku tertentu karena perilaku itu disertai dengan sesuatu yang menyengkan dan dapat memuaskan kebutuhan ( atau mereka belajar menghindari perilaku yang disertai akibat-akibat yang tidak menyenangkan
3) Imitasi
Seringkali seseorang mempelajari sikap dan perilaku sosial dengan menirusikap dan perilaku yang menjadi model,sebagai contoh seorang anak kecil dapat belajar bagaimana menyalakan perapian dengan meniru bagaimana ibunya melakukan hal itu
Teori belajar juga memiliki ciri-ciri khusus antara lain:
1) Sebab-sebab perilaku diduga terletak terutama pada pengalaman belajar individu di masa lampau
2) Pendekatan belajar cenderung menempatkan penyebab perilaku terutama pada lingkungan eksternal dan tidak pada pengartian subjektif individu terhadap apa yang terjadi
3) Pendekatan belajar diarahkan untuk menjelaskan perilaku yang nyata dan bukan keadaan subjektif atau psikologis
3. TEORI KOGNITIF
Pendekatan kognitif juga penting untuk menginterpretasi aspek-aspek yang tidak jelas dalam diri seseorang,hal-hal yang tidak dapat dilihat,didengar,diraba,atau dicium.seperti kita mencoba menginterpretasikan aspek-aspek dalam diri seseorang yang dapat kita lihat dan dengar, demikian juga kita berusaha untuk mengembangkan pemahaman yang saling berkaitan tentang bagaimana dia, dan sebagainya. Pendekatan kognitif dalam psikologi sosial penting untuk memahami bagaimana kita dapat membuat keputusan tentang sifat-sifat pokok seseorang. Bila kita mengamati adanya komentar yang tidak menyenangkan atau bila seseorang tidak mau bertemu pandang dengan kita cenderung menyimpulkan bahwa dia tidak menyukai kita
Proses interpretasi dan organisasi kognitif sangat penting dalam psikologi sosial terutama karena implikasi dari cara seseorang menagamati ornag lain dan situasi sosial. Prinsip kognitif merupakan dasar bagi jumlah teori penting dalan psikologi sosial. Atrtribution theory yang dikembangkan oleh Harold Kelley dan kawan-kawannya berkaitan dengan bagaimana menginterpretasikan kausalitas,teori cognitive dissonance yang dikembangkan oleh Leon Festinger yang menbahas tentang bagaimana kita mengubah dan menyusun kembali pandangan-pandangan kita mengenai dunia sehingga namapak konsisten
Teori kognitif mempunyai tekanan yang berbeda dalam dua hal dengan teori belajar. Teori kognitif memusatkan diri pada interpretasi dan organisasi perseptual mengenai keadaan sekarang,bukan keadaan masa lalu. Teori kognitif mencari sebab-sebab perilaku pada persepsi atau interpretasi individu terhadap situasi dan tidak pada realitas situasinya sendiri
4. TEORI INSENTIF/PERTUKARAN SOSIAL
Menurut teori ini perilaku di pandang sebagai sesuatu yang di tentukan oleh insentif yang tersedia bagi bermacam-macam tindakan. Orang bertindak berdasarkan keuntungan dan kerugian yang mereka peroleh dari setiap perilaku. Seringkali analisis insentif dikembangkan untuk membahas konflik antara dua kemungkinan perilaku. Analisis ini membahas apakah insentif yang dikaitkan dengan suatu perilaku bersifat positif atau negative dan sejauh mana nilai positif atau negatifnya
Terdapat beberapa versi teori insentif yang berbeda dalam psikologi sosial :
1) Pilihan rasional ( rational decision-making theory)
Teori ini mengemukakan bahwa orang memperhitungkan kerugian dan keuntungan berbagai tindakan,serta secara rasional mengambil alternative yang paling baik. Mereka memilihmana tindakan yang memberikan keuntungan sebesar mungkin dan kerugian sekecil mungkin. Banyak teori seperti ini telah di kembangkan tetapi teori yang paling khas adalah teori expectancy-value(Edward,1954). Teori ini menyatakan bahwa keputusan diambil atas dasar nilai dari berbagai akibat keputusan yang mungkin dan derajat ekspektasi ( dugaan ) tentang akibat yang akan di timbulkan oleh setiap keputusan. Perluasan penting dari teori pilihan rasioanal terhadap masalah interaksi antara dua orang adalah teori pertukaran. Teori ini menganalisis interaksi interpersonal sebagai rangkaian keputusan rasioanal yang di buat orang. Dalam hal ini perilaku seseorang terhadap orang laindianggap berdasarkan pertimbangan untung rugi setiap pihak, yang timbul dari berbagai kemungkinan akibat interaksi. Analisis teori pertukaran menggunakan asumsi tentang rasionalitas yang menjadi cirri teori insentif lainnya ,tetapi memusatkan diri pada kerugian dan keuntungan relatif yang diperoleh kedua pihak dari berbagai kemungkinan tindakan yang di sepakati
2) Pemuasan kebutuhan
Teori ini menyatakan bahwa individu memiliki kebutuhan atau motif spesifik tertentu dan berperilaku sedemikian rupa untuk memuaskan kebutuhan. Sebagai contoh ada diantara 2 wanita yang dicintai oleh seorang seorang pria. Pria itu mungkin memiliki kebutuhan akan harga diri yang tinggi,serta kebutuhan akan kedamaian dan ketenangan dalam hidupnya. Wanita yang satu mungkin selalu membesarkan egonya dengan memuji kecerdasan dan ketampanannya. Pendektan insentif akan melihat kebutuhan apa yang dimiliki pria itu(kebutuhan kan harga diri serta ketenangan) dan kepuasaan kebutuhan apa yang di tawarkan ke dua wanita itu(harag diri yang makin tinggi serta gangguan kedamaian dan ketenangan dalam usaha memprediksi wanita mana yang akan di pilih sang pria
Versi-versi teori insentif ini agak berbeda dalam mengungkapkan gambaran sifat manusia. Teori pilihan rasional dan teori pertukaran melukiskannya sebagai pemilih yang penuh perhitungan. Sedangkan versi pemuasan kebutuhan mengagambarkannya sebagai seorang impulsif yang terutama didorong oleh kekuatan internal. Tetapi ketiga versi ini terfokus pada situasi yang sama: seseorang dihadapkan pada usaha memilih satu diantara beberapa alternatif perilaku dan dia harus mengambil keputusan beradasrkan besarnya keuntungan dan kerugian yang akan dialami dalam setiap alternatif. Semua versi analisis insentif memiliki satu hal penting yang membedakannya dengan pendekatan belajar. Versi-versi itu berkaitan dengan kerugian dan keuntungan dari kemungkinan tanggapan dalam situasi yang terjadi saat itu. Analisis insentif lebih banyak berkaitan dengan keadaan internal dan tidak hanya dengan lingkungan eksternal.
DAFTAR PUSTAKA
Sears.O.David.Dkk ,Psikologi Sosial,Erlangga,Jakarta:1985
Walgito. Bimo,Psikologi Sosial Suatu Pengantar,Andi,Yogyakarta:1999
Sarwono.Wirawan.Sarlito,Teori-teori Psikologi Sosial,PT Raja Grafindo Persada,Jakarta:2006
Hardywinoto. Setiabudi. Tony, Panduan Gerontologi Tinjauan Dari Berbagai Aspek, PT Persada Utamatirta Lestari,Jakarta:1999
Tidak ada komentar:
Posting Komentar