Selasa, 21 Juni 2011

MAKALAH
PSIKOLOGI SOSIAL
Tentang
KOGNISI SOSIAL

IAIN

Oleh
Arzia Wahyuni
 208.117

Dosen Pembimbing
Dra. Wanda Fitri,M.Si

JURUSAN BIMBINGAN KONSELING ISLAM BKI-A
FAKULTAS DAKWAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI IAIN IMAM BONJOL PADANG
2010 M /1431H
KOGNISI SOSIAL
1.      Pengertian Kognisi Sosial
Kognisi sosial ialah cara individu untuk menganalisa, mengingat dan menggunakan informasi mengenai kejadian atau peristiwa-peristiwa sosial. Kognisi sosial bisa juga di artikan tata cara dimana kita menginterpretasi, menganalisis, mengingat, dan menggunakan informasi tentang dunia sosial(Garon Robert,2004:78)
Dalam kognisi terdapat elemen-elemen yang saling berhubungan dan terdiri dari
·         Hubungan yang tidak relevan
·         Hubungan yang konsonan
·         Hubungan yang disonan
Dalam proses kognisi manusia sering kali menggunakan jalan pintas mental (heuristics) untuk sampai pada suatu kesimpulan. Jalan pintas itu digunakan untuk mempercepat proses dan menghemat energy. Dengan kata lain heuristics dalam mental digunakan demi efisiensi. Misalnya jika kita sedang berjalan di jalan yang gelap dan sepi tiba-tiba kita melihat orang berjaket kulit dan bercelana jin dengan topi dan wajah tertutup leher jaket,tangan di saku celana dan berjalan dengan gaya mencurigakan kea rah kita,tanpa memikirkan yang lain-lain atribusi yang kita berikan adalah bahwa orang tersebut berniat jahat. Karena itu kita segera mengambil langkah seribu untuk menyelamatkan diri. Akan tetapi ada kemungkinan jalan pintas kita salah. Untuk membuktikan bahwa kita cenderung berpikir jalan pintas dan jalan pintas itu bisa salah, cobalah tanyakan kepada diri sendiri atau keluarga Jadi berpikir jalan pintas mengandung bahaya kesalahan penyimpulan. Walaupun demikian,hal tersebut secara otomatis biasa dilakukan karena biasanya berhasil dan tidak salah.(Sarlito Wirawan,2002:114)
Ilusi juga termasuk dalam proses kognisi. Ilusi berarti kesalahan persepsi. Jika kita melihat sebuah sebuah sendok dimasukkan ke dalam gelas berisi air putih kita akan melihat seakan-akan sendok itu patah,padahal tidak. Ilusi dalm kognisi dapat di bagi antara lain:

·         Ilusi tentang korelasi
Sejumlah wanita menemukan bahwa sebagian besar dari mereka merasa bahwa ada hubungan antara suasana hatinya(murung,sedih,atau riang)dengan siklus haid mereka. Padahal dalm kenyataannya perubahan-perubahan suasana hati itu terjadi tanpa ada hubungan nya dengan siklus haid mereka. Jadi para wanita tersebut mempunyai ilusi tentang hubungan antara haid dan suasana hati
·         Ilusi control
Di sini yang terjadi adalah orang merasa seakan-akan ia dapat mengendalikan lingkungannya,padahal sebenarnya tidak. Misalnya orang yang akan mengadakan perayaan mendatangkan pawang hujan untuk mencegah hujan. Orang tersebut merasa dapat mengontrol datang atau tidak datangnya hujan melalui pawang
·         Penilaian yang terlalu percaya diri
Ilusi kognisi ini disebabkan karena orang selalu ingin menilai kepercayaan-kepercayaan tetapi tidak mau menerima masukan yang tidak sesuai dengan kepercayaan itu

2.      Aspek-Aspek Dasar Kognisi Sosial
·         Memperhatikan yang inkonsistensi
Segala yang tidak konsisten lebih diperhatiakan daripada yang konsisten. Contohnya ulama yang menipu, koruptor yang menyumbangkan hartanya untuk anak yatim, pemalas yang tiba-tiba rajin, dan pemalu yang tiba-tiba berani menyanyi di depan umum. Inkonsistensi dapat menyebabkan perubahan penilaian atau atribusi dalam hubungan antarpribadi



·         Memperhatikan yang negatife
Hilang atau tidak diperhatikannya elemen-elemen kognisi yang positif akan merugikan atau mempersulit hubungan atarpribadi. Namun kecendrungan ini sering dilakukan orang karena dengan lebih memperhatikan yang negatife orang menjadi lebih waspada terhadap bahaya atu kerugian yang mungkin terjadi
·         Keraguan karena motivasi
·         Berpikir kontrafaktual
·         Pribadi anda adalah apa yang anda miliki
Kognisi juga memiliki fungsi yang sangat penting ialah pengambilan keputusan. Jika dalam teori-teori sebelumnya proses pengambilan keputusan itu diterangkan secara kualitatif dengan menjelaskan berbagai dinamika yang terjadi dalam kognisi. Beberapa aspek dari kognisi sosial kadang kala menyebabkan kesalahan,aspek-aspek tersebut juga cukup adaptif. Aspek-apek tersebut sering kali membantu kita mengarahkan focus pada informasi yang paling berguna dan aspek tersebut mengurangi usaha yang dibutuhkan untuk memahami dunia sosial. Jadi aspek-aspek tersebut di satu sisi memberikan keuntungan dan di sisi lain memiliki kerugian esensial.
Dalam kognisi sosial dikenal istilah skema yang merupakan semacam kerangka atau gambaran yang membantu individu dalam mengorganisasikan informasi-informasi suatu fenomena yang diperhatikan individu.
Terdapat 3 macam jenis skema, yaitu:
a.       Person adalah gambaran mengenai atribut-atribut atau ciri-ciri dari individu lain atau  diri individu itu sendiri
b.      Roles adalah gambaran mengenai tugas dan peranan individu-individu di sekeliling kita
c.       Events adalah gambaran mengenai peristiwa-peristiwa sosial yang dialami atau dilihat individu sehari-hari.
Kemampuan kognisi sosial juga berhubungan dengan keterampilan untuk mengambil peran. Dalam menjalankan perannya,manusia harus dapat berlaku adil dalam melakukan penilaiannya meskipun pada kelompok yang tidak disukai atau berbeda dengan kelompoknya
3.      Pengaruh Afek Terhadap Kognisi
Afek ialah perasaan(sedih, gembira, cemas, kagum, dan sebagainya. Jika afek ini berlangsung lebih lama dan insentif dinamakn emosi dan jika emosi ini berkelanjutan dan tak kunjung hilang unutk waktu yang sangat lama dinamakan manis(kalau afeknya senag atau ceria) atau depresi (kalau afeknya sedih atau murung).
Pengaruh afek terhadap kognisi dapat di contohkan: di dalam sebuah ceramah tentang perkawinan,seorang ibu bertanya tentang sikap suaminya. Dahulu katanya ketika masih pacaran, ibu itu (ketika masih gadis ) belum mandi dan di rambutnya masih menempel jepitan-jepitan plastik warna-warni untuk mengeriting rambut. Ternyata sang pacar (sekarang suami) datang dan berkomentar”kamu cantik deh pakai jepitan-jepitan plastik”. Akan tetapi,sekarang setelah 10 tahun kawin,jangankan rambut masih penuh jepitan plasti,sudah dandan cantik mau kondangan pun masih di bilang jelek. Pengalaman ibu itu adalah suatu contoh betapa afek dapat mempengaruhi kognisi. Ketika afeknya positif (sedang senang,sedang cinta),segalanya dalm kognisi menjadi positif. Namun jika afeknya negatife (sedang kesal,bosan),segalanya menjadi negatife(walau sudah dandan tetap dibilang jelek)













DAFTAR PUSTAKA
Sarwono.Wirawan.Sarlito, Psikologi Sosial Individu Dan Teori-Teori Psikologi Sosial, Balai Pustaka, Jakarta :2002
Hasan. Purwakania, Psikologi Perkembangan Islami, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta :2006
Garon. Robert, Psikologi Sosial, Erlangga,J akarta: 2004




Tidak ada komentar:

Posting Komentar